PACITAN—District Multi Stakeholder Forum (DMSF) terkait program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dilaksanakan di Kabupaten Pacitan dalam rangka koordinasi implementasi dan evaluasi Program YESS tahun 2021, dengan tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang nantinya di jadikan pertimbangan dan masukan untuk kegiatan program YESS pada Tahun 2022. Acara dibuka oleh Sekda Kabupaten Pacitan, Dr. Ir. Heru Wiwoho SP, M.Si, digelar di kantor Bappeda Kabupaten Pacitan (Kamis, 11/11/2021)yang dihadiri oleh Dr. Acep Hariri sebagai Project Manager YESS, Dr. Andi Warnaen dariPolbangtan Malang selaku Provincial Projects Implementation Unit (PPIU). Dihadiri pula olehPerangkat Daerah terkait,Kepala UPT dan Koordinator Penyuluh pertanian, perwakilan perbankan (BNIdan BRI), Kadin, Perwakilan LSM, dan Mobilizer.
Acara diawali dengan sambutan dari PPIU, Dr. Andi Warnaen bahwa, “Kegiatan DMSF program YESS ini diselenggarakan untuk mengevaluasi implementasi pelaksanaan program YESS yang telah berjalan di Kabupaten Pacitan sejak akhir tahun 2020 – akhir 2021 ini, yang nantinya hasil identifikasi permasalahan, tantang adaya hambatan akan digunakan untuk menjadi masukan pada pelaksanaan program YESS di tahun 2022 di Kabupaten Pacitan.”
Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program YESS ini selaras dengan RPJMD Kabupaten Pacitan 2021-2026 sebagai mana tertuang dalam misi ketiga yaitu Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor agraris, sektor pariwisata dan sektor unggulan lainnya.“Program YESS sangat bermanfaat sebagai pengungkit ekonomi di Kabupaten Pacitan terutama pada sektor pertanian, apalagi pasca pandemi Covid-19 yang mana sektor agraris dan pariwisata ini sangat terdampak” ujarnya. Lebih lanjut, Sekda Pacitan juga menyatakan “Hal ini jugasesuai dengan tema RKPD Tahun 2022 Kabupaten Pacitan tentang pemulihan ekonomi, sehingga program YESS selaras dengan kebijakan pembangunan di Kabupaten Pacitan, khususnya di bidang Pertanian”.
Kepala Bappeda Pacitan, Ir. Pamuji, MP., juga menegaskan “Program YESS yang tujuannya menceta kwirausahawan muda, berarti telah menunjukkan bahwa pengembangan sector pertanian tidak hanya bergerak di bagian hulu saja, akan tetapi sudah sampai kehilirnya, sehingga dampak ekonomi yang akan tercipta akan lebih besar”.
Selanjutnya “Pihak perbankan siap membantu program YESS ini asalkan sesuai dengan tata cara dan aturan yang jelas” ucap Sri Handayani yang mewakili BNI 46 Cabang Pacitan.
Dr. Acep Hariri menyampaikan, “Dukungan perbankan sangat diperlukan teruta mau ntuk akses bantuan modal usaha dan sebagai tempat penyaluran hibah.Perbankan harus berperan aktif dilapangan guna membimbing Calon Penerima Manfaat di sisi pembukuan keuangan agar lebih akuntabel”.
Kemudahan akses perbankan, peningkatan SDM dengan adanya pelatihan serta pendampingan terhadap calon wirausahawan muda akan memberikan bekal yang memadai dalam berkompetisi di dunia wirausaha. Seperti pernyataan Kepala Dinas Pertanian, Ir. Bambang Supriyoko, “Kegiatan yang paling banyak dilakukan pada program YESS iniadalah pendidikan dan pelatihan, sebagian kecil menerima hibah untuk usaha dan dilakukan secara kompetitif”.
“Perlu adanya kolaborasi, sinergi dan koordinasi yang baik antar stakeholder yang terlibat dalam prorgam YESS ini” lanjut Kepala Bappeda Pacitan. Keterpaduan lintas sektor dalam dukungan pada program YESS serta mindset yang kuat terhadap konsistensi pada setiap Calon Penerima Manfaat (CPM) sehingga diharapkan Program YESS ini akan mencetak wirausahawan muda milenial yang tangguh, tahan banting serta mampu bersaing secara nasional maupun internasional serta dampak yang paling diharapkan dengan adanya program ini yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat. (AFU)